Merindu Sebuah Dakapan

Malam yang dingin memancarkan cahaya kesucian
untuk sebuah kehidupan
dan datanglah suatu nama besar
agung dalam suatu pusingan
kedatangannya dinanti seribu umat
bersama berjuta rahmat

Ramadhan al-Mubarak
sinaran yang kau pancarkan
tiada yang terlawankan
dan pasrah aku pada dakapanmu
munajat aku di malam-malammu
walau tubuh ku layu
semangatku membara di pelukan

Ramadhan al-Mubarak
dalam ketenangan malammu yang syahdu
pada sebuah penantian
malam yang di janjikan
untuk melupus segala dosa
memohon seribu keampunan
pada noda-noda....

Ramadhan al-Mubarak
Roh yang kudus
menghinggap dengan berjuta rahmat
dalam munajatku mencari keredaan
lampu-lampu jalanan yang membinarkan pandangan
tewas oleh manik-manik cinta yang berderai
melantun membasahi pipi
dalam pelukan satu malam
yang umpamakan seribu bulan

Ramadhan al-Mubarak
bulan untuk sekelian umat

Di sini masih ramai yang alpa
berpelesiran di tangga-tangga menara
mencari ketinggian dunia
meneroka keangkuhan jiwa
takluk pada nafsu
yang tak pernah melayu......

Di sini masih ramai yang alpa
anak-anak kecil yang bertebaran
kudis di kaki dan hingus di hidung
tanpa baju yang sempurna
menadah tangan mintakan panganan
untuk menjalani hari esok yang kian kelam

Di sini masih ramai yang alpa
doktor-doktor pun tidak bisa melakukan
suntikan jarum tanpa bius
di bawah kolong-kolong jambatan
dengan mata layu yang melebam

Di sini masih ramai yang alpa
apabila kekuasaan di tangan
dan segala harta dan wanita dalam dakapan
janji dan amanah yang disandarkan
hanyalah suatu lakunan dan mainan
untuk nanti diarak kemegahan
menuju kemusnahan suatu kehidupan

Ramadhan al-Mubarak
datang lagi nama agung itu....
aku munajat memohon restu
mohon didakapmu
dalam pelukan malam yang dijanjikan
ciuman sebuah Lailatul Qadar.......

Manik sejuk menitik di pipi
menyelusuri kealpaan ini........


Hasza
Cyberjaya
22112002, 0255pm

Comments

Popular posts from this blog

Buat Sahabat

Bila Senja Berlabuh (i)

Wajah Tua Di Kaki Langit