Puisi Buat Seorang Isteri

(hari ini, sedekad yang lalu, kita bersatu.........)

Sewaktu-waktu aku yang terlena
dalam melayani mimpi buaian waktu
maka lahirlah suatu budi
pada mesra sebuah senyummu....

Derap sepatu yang berlari
meninggalkan sekeping hati
bukan lagi sebuah cita
yang bermain di sisipan minda

Kapan mentari berlalu berarak pergi
bintang yang berkelip terang
menyusup ke sanubari
dan tangan ku yang longlai
terdepang meraih restu
pada sebuah ketentuan

Wahai....
sinar mata yang kau panahkan
menusup jatuh di kalbu
memekarkan sebuah cita
untuk aku bangun kembali
maka segarlah dan mekarlah......
kehijauan cinta disirami air suci
dari sudut hatimu
dan di sini aku
memadu janji pada diri
di sini aku
memeterai suatu cita
di sini aku
pasrah pada ketentuan Illahi

Wahai......
sedekad berlalu
rimba belantara yang kita lalui
bagaikan sebuah mimpi ngeri
alunan gelombang yang mengulung
mampu menghempas sebuah bahtera
dan kau yang di sisi
keteguhan ucap tawamu
mampu menawan segalanya
senyum manismu
menenang bahtera yang beralun
sinar jernih matamu
menguak onak duri belantara
untuk kita lalui bersama....

Wahai.....
sewaktu-waktu angin badai menderu
dalam melayani mimpi-mimpi
kau yang di sisi peraduanku
adalah penenang hati
yang sedang membara
belai mesra tanganmu
bagaikan kipas sakti
yang membalik segala ribut dan badai
yang mendatang
tidak mampu untuk menjamahku

Wahai...
kaulah seorang isteri
janji yang ku meterikan di hari ini
sedekad yang lalu
akan tetap menjadi janji
yang tidak akan terungkai
oleh segala gelombang
oleh segala taufan
oleh segala badai
oleh segala onak dan duri
yang menjadi penghalang
cita yang kita binakan
sebuah cita idaman syurgawi.......

Wahai....
hari-hari itu
dalam raungan tika kau
melahir suatu jiwa
aku tetap bersama
dan anak-anak yang kau lahirkan
tanganku inilah yang menyambutnya
bersama merah darah menyapu
kesakitan yang kau rasakan
tetap ada di lubuk hatiku
keperitanmu ku rasakan bersama
dan malam-malam
tawa dan tangis anak-anak
adalah suatu seloka
membawa senyum berpanjangan
jari munggil yang manggapai
membawa suatu sinar
untuk sebuah kehidupan

Wahai.....
hari ini........
setelah sedekad kita bersama
aku tekadkan lagi sebuah janji
untuk ku teruskan perjalanan ini
hingga ke penghujungnya
bersama suatu kepasrahan
untuk satu keredaanNya
bagi meredahi kehidupan
di dunia sana
untuk kita jalani lagi bersama!!

Wahai....
kaulah kekasihku
kaulah isteriku..........


Hasza
25102002, 0105am
Desa Pinggiran Putra

Comments

Popular posts from this blog

Buat Sahabat

Bila Senja Berlabuh (i)

Wajah Tua Di Kaki Langit